Saturday, November 22, 2008

HIKMAH PENSYARIATAN



Ibadah haji yang telah disyari’atkan Allah kepada hamba-Nya mempunyai manfaat yang besar yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat. Dan di antara hikmah ibadah haji ini adalah.

1. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah
Beribadah semata-mata untuk Allah SWT dan menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahawa tidak ada yang diibadahi dengan haq, kecuali Dia dan bahawa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya.

Dan hal ini telah diisyaratkan dalam firman-Nya;

“Ertinya : Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah untuk Ibrahim dengan menyatakan ; “Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apapun dan sucikan rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, beribadah, ruku dan sujud” [Al-Hajj : 26]

Mensucikan rumah-Nya di dalam hal ini adalah dengan cara beribadah semata-mata kepada Allah di dekat rumah-Nya (Ka’bah) yang mulia, mebersihkan sekitar Ka’bah dari berhala-berhala, patung-patung, najis-najis yang Allah SWT haramkan serta dari segala hal yang mengganggu orang-orang yang sedang menjalankan haji atau umrah atau hal-hal lain yang menyibukkan (melalaikan, -pent) dari tujuan mereka.

2. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah
“Dari Abu Hurairah bahawa Nabi SAW bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” [HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]

“Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar Nabi SAW bersabda bahawa barang siapa berhaji ke Baitullah ini kerana Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, nescaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]

Rafats : jima’ ; pendahuluannya dan ucapan kotor, Fusuuq : kemaksiatan

Sesungguhnya barangsiapa mendatangi Ka’bah, kemudian menunaikan haji atau umrah dengan baik, tanpa rafats dan fusuuq serta dengan ikhlas kerana Allah SWT semata, nescaya Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan menuliskan jannah baginya. Dan hal inilah yang didambakan oleh setiap mukmin dan mukminah iaitu meraih keberuntungan berupa jannah dan selamat dari neraka.

3. Menyambut Seruan Nabi Ibrahim AS
“Dan serulah manusia untuk berhaji, nescaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan menaikii unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”[Al-Hajj : 27]

Nabi Ibrahim AS telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan Allah SWT menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk dapat) mendengar seruan Nabi Ibrahim AS tersebut dan menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang.

4. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin
Allah SWT berfirman : “Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” [Al-Hajj : 28]

Alah SWT menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) kerana banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik duniawi maupun ukhrawi.

Dan di antara yang terbesar adalah menyaksikan tauhid-Nya, yakni mereka beribadah kepada Allah SWT semata-mata. Mereka datang dengan niat mencari wajah-Nya yang mulia bukan kerana riya’ (dilihat orang lain) dan juga bukan kerana sum’ah (dibicarakan orang lain). Bahkan mereka betauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta mengikrarkan (tauhid) di antara hamba-hamba-Nya, dan saling menasehati di antara orang-orang yang datang (berhaji dan sebagainya,-pent) tentangnya (tauhid).

Mereka tawaf mengelilingi Ka’bah, mengagungkan-Nya, menjalankan solat di rumah-Nya, memohon karunia-Nya, berdo’a supaya ibadah haji mereka diterima, dosa-dosa mereka diampuni, dikembalikan dengan selamat ke nergara masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdo’a dan merendah diri kepada-Nya.

Mereka mengucapkan talbiyah dengan keras sehingga di dengar oleh orang yang dekat ataupun yang jauh, dan yang lain dapat mempelajarinya agar mengetahui maknanya, merasakannya, mewujudkan di dalam hati, lisan dan amalan mereka. Dan bahawa maknanya adalah : Mengikhlaskan ibadah semata-mata untuk Allah dan beriman bahawa Dia adalah ‘ilah mereka yang haq, Pencipta mereka, Pemberi rezeki mereka, Yang diibadahi sewaktu haji dan lainnya.

5. Saling Mengenal Dan Saling Menasihati
Dan diantara hikmah haji adalah bahawa kaum muslimin dapat saling mengenal dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah SWT yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, solat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan dan dakwah ke jalan Allah.

Mereka dapat mendengar dari para ulama, apa yang bermanfaat bagi mereka yang di sana terdapat petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang lurus, jalan kebahagiaan menuju tauhidullah dan ikhlas kepada-Nya, menuju ketaatan yang diwajibkan oleh Allah SWT dan mengetahui kemaksiatan untuk dijauhi, dan supaya mereka mengetahui batas-batas Allah dan mereka dapat saling menolong di dalam kebaikan dan taqwa.

6. Mempelajari Agama Allah SWT
Dan di antara manfaat haji yang besar adalah bahawa mereka dapat mempelajari agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungan masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan lainnya. Sehingga mereka dapat menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.

Dari Makkah inilah tertib ilmu itu, iaitu ilmu tauhid dan agama. Kemudian (berkembang) dari Madinah, dari seluruh jazirah ini dan dari seluruh negeri-negeri Allah SWT yang ada ilmu dan ahli ilmu. Namun semua asalnya adalah dari sini, dari lingkungan rumah Allah yang tua.

Maka wajib bagi para ulama dan da’i, dimana saja mereka berada, terlebih lagi di lingkungan rumah Allah SWT ini, untuk mengajari manusia, orang-orang yang menunaikan haji dan umrah, orang-orang asli dan pendatang serta para penziarah, tentang agama dan manasik haji mereka.

Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun (keadaannya) ia, dimana saja dan kapan saja ; tetapi di lingkungan rumah Allah yang tua, urusan ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak.

Dan di antara tanda-tanda kebaikan dan kebahagian seseorang adalah belajar tentang agama Allah SWT.

“Ertinya : Nabi Shallallahu ‘alaihi bersabda : “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah SWT memperoleh kebaikan, nescaya Dia menjadikan faqih terhadap agama” [HR Bukhari, Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14]

Di sini, di negeri Allah, di negerimu dan di negeri mana saja, jika engkau dapati seorang alim ahli syari’at Allah, maka pergunakanlah kesempatan. Janganlah engkau takabur dan malas. Kerana ilmu itu tidak dapat diraih oleh orang-orang yang takabur, pemalas, lemah serta pemalu. Ilmu itu memerlukan kesigapan dan kemahuan yang tinggi.

Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan. Allah SWT berfirman.

“Ertinya : Dan Allah tidak malu dari kebenaran” [Al-Ahzab : 53]

Kerananya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut.

7. Menyebarkan Ilmu
Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan. Ini adalah kesempatan yang Allah SWT anugerahkan. Engkau dapat menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

8. Memperbanyak Ketaatan
Di antara manfaat haji adalah memperbanyak solat dan tawaf, sebagaimana firman Allah SWT.

“Ertinya : Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka bertawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah)” [Al-Hajj : 29]

Maka disyariatkan bagi orang yang menjalankan haji dan umrah untuk memperbanyak tawaf semampunya dan memperbanyak solat di tanah haram. Oleh kerana itu perbanyaklah solat, qira’atul qur’an, tasbih, tahlil, zikir. Juga perbanyaklah amar ma’ruf nahi mungkar dan da’wah kepada jalan Allah SWT di mana banyak orang berkumpul dari Afrika, Eropa, Amerika, Asia dan lainnya. Maka wajib bagi mereka untuk mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

9. Menunaikan Nazar
Walaupun nazar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi seandainya seseorang telah bernazar untuk melakukan ketaatan, maka wajib baginya untuk memenuhinya.

Rasulullah SAW bersabda;

“Ertinya : Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia mentaati-Nya” [HR Bukhari]

Maka apabila seseorang bernazar di tanah haram ini berupa solat, tawaf ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah haram ini.

Allah SWT berfirman;

“Ertinya : Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar” [Al-Hajj : 29]

10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin
Di antara manfaat haji adalah dapat menolong dan berbuat baik kepada orang miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini.

Seseorang dapat mengobati orang sakit, menjenguknya, menunjukkan ke rumah sakit dan menolongnya dengan harta serta ubat.

Ini semua termasuk manfaat-manfaat haji.

“Ertinya : ….agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” [Al-Hajj : 28]

11. Memperbanyak Zikir Kepada Allah
Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak zikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata illa billah).

“Ertinya : Dari Abu Musa Al-As’ari Radhiyallahu ‘anhu bahawa Nabi SAW bersabda : “Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati”. [HR Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434]

12. Berdo’a Kepada-Nya
Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus menerus berdo’a kepada Allah SWT, agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia redhai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya.

13. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya
Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu solat, qira’atul qur’an, berzikir, berdo’a dan lainnya. Juga hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas.

14. Menyembelih Korban
Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) korban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib iaitu untuk taqarrub kepada Allah SWT.

Sewaktu haji wada’ Rasulullah SAW telah berkorban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih korban. Korban itu adalah suatu ibadah, kerana daging korban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang memerlukan di hari-hari Mina dan lainnya.

Sumber : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Baz

0 comments: